MENJADI PENENTU PILIHAN YANG BIJAK

Hidup ini penuh dengan pilihan, gue harus banyak menentukan pilihan yang terbaik buat gue sekarang atau nanti. Pilihan yang diambil tanpa pikir-pikir dulu bakal berakibat fatal, karena itu gue bahkan selalu sulit menentukan pilihan mana yang terbaik. Seperti halnya gue yang menentukan pilihan untuk menerima nabilahJKT48 atau Nedya Ulfah ... itu sungguh pilihan yang sulit. 

Psst: Nedya Ulfah itu pacar gue, sengaja dibandingin sama nabilah karena gue tau dia pasti baca tulisan ini.

Kalau nggak gitu dia ngambek, nedya orangnya ngambekan.
- Nggak diread BBM ngambeeeek
- Nggak dibales BBM ngambeeeek
- Nggak dilap siap habis mandi ngambeeeeek.
- Nggak di like statusnya ngambek.
- Nggak dikasih makan rumput, NGEMBEK!

laaah malah curcol..

CERITA INI SANGAT PANJANG DAN MENGURAS WAKTU BAHKAN TENAGA

Back the topic, makin bertambah usia justru pilihan jadi semakin berat gue udah nyoba buat OCD biar pilihannya nggak berat-berat kali lah. 

Dulu masih umur 5 tahun gue dikasih pilihan 1) masuk sekolah TK. 2) langsung masuk SD tapi harus nunggu sampai umurnya cukup. Dan gue memilih langsung menikah.

Makin lama beban untuk menentukan pilihan semakin meningkat, gue harus menentukan SD terbaik yang membuat gue nyaman bersekolah, gue harus menentukan SMP yang layak dengan penuh cewek-cewek unyu dan manis, sampai akhirnya ketitik dimana gue harus bener-bener menentukan sebuah pilihan dengan sangat SERIUS. itu loh, yang nama vokalisnya si candil. itu seurieus band!


Seusai selesai menamatkan diri di sekolah menengah pertama, orang tua gue pensiun. Menyebabkan kami sekeluarga harus segera pindah kekampung, pendidikan dikampung emang masih kurang memadai. Sayang kalau gue harus ikutan pindah kekampung. 

Disinilah pilihan itu muncul, gue harus menentukan 1 pilihan terbaik yang akan menentukan gue kedepannya, jadi lebih baik atau bahkan sebaliknya. Setelah melakukan musyawarah keluarga gue banyak dapat masukan dari abang-abang gue.

Gue memutuskan untuk pindah.... 

Bukan kekampung melainkan ketempat yang lebih disebut kota dari tempat gue sebelumnya, BATAM pilihan gue, coblos nomor 2! - oke ini bukan pemilu

Alasannya karena gue punya saudara di Batam yang bisa membantu menyediakan tempat tinggal, makan dan kebutuhan lainnya. Tapi pilihan selalu ada dan gue harus berkali-kali menentukan pilihan-pilihan yang layak. seperti menentukan pendidikan gue buat sekolah selanjutnya.

Waktu itu gue udah dibatam baru saja dinyatakan lulus di SMP, tapi belum menentukan pilihan sekolah mana yang akan jadi pilihan gue tiga tahun kedepan, udah ada beberapa nama target gue. Karena gue dulunya bukan bersekolah dibatam melainkan diluar batam, persyaratan jadi lebih rumit. sangat rumit.

Dari mulai NEM yang harus tinggi, nilai pelajaran rata-rata harus sembilan dan lain sebagainya. 

Pilihan pertama jatuh ke SMKN 1 BATAM, gue suka sama teknik, dikampung gue selalu dipanggil buat memperbaiki siaran televisi yang hilang dari rumah kerumah, disitu gue beranggapan kalau gue ada passion di teknik.

Pilihan kedua adalah salah satu SMK swasta, kenapa gue nggak mau milih SMA? Gue milih SMK cuma mikirnya bisa menghindar dari MTK aja sih dan pilihan gue emang nggak salah, pelajaran SMA yang baru-baru ini gue liat saat ketemu anak SMA di bimbel ... oh tidak! gue hampir aja mimisan. 

setelah memutuskan masuk ke SMKN 1 BATAM, datanglah pilihan baru yaitu jurusan. 

kalau dari silsilah keluarga, semua keluarga gue teknik permesinan, sayangnya gue berkembang dilingkungan berteknologi dan gue merupakan anak warnet, yang tahan berjam-jam diwarnet ketimbang nonton TV dirumah.

Karena itu gue memilih masuk kejurusan Teknik Komputer Jaringan, makin lama gue semakin asyik dengan pilihan gue yang emang nggak salah. Tapi satu hal gue belajar mengenai komputer, gue belajar sistem keamanan komputer, sistem jaringan dan lain sebagainya tapi gue malah lebih suka didunia desain grafis, masih berhubungan dengan komputer tapi tetap saja berbeda haluan.

Apa pilihan gue selama ini salah?

Kalau emang pilihan gue salah, gue harus bertanggung jawab atas kesalahan gue sendiri.

Dan seperti halnya sekarang, justru ini adalah pilihan paling berat yang bener-bener akan menentukan apa yang terjadi pada gue. 

Gue mempertaruhkan masa depan gue pada satu pilihan. Semua perjuangan gue selama kurang lebih 3 tahun untuk bisa bertahan sampai sekarang udah pada waktunya. Gue harus menentukan hidup baru lagi dengan kesulitan yang jauh lebih berat, pilihan-pilihan itu adalah 'apa yang harus gue lakukan setelah selesai di SMK?' bekerja atau lanjut keperguruan tinggi.

Flashback ke cita-cita gue dulu yang pengen jadi pilot, tapi rasanya masih jauh dari harapan. Boro-boro jadi pilot, sampai sekarang aja gue belum bisa ngerasain naik pesawat, kalau ngerasain durian langsung jatuh dari pohonnya udah. - entah apa hubungannya 

Gue pengen menyandang status pendidikan tertinggi dikeluarga gue, untuk itu gue harus lanjut ke perguruan tinggi, tapi dimana? gue selalu mencari-cari info perguruan tinggi dengan jurusan tentang desain meski gue belum bisa menggambar manual hingga sekarang. 

Dari mulai ISI jogja dengan jurusan DKV-nya, kemudian dengan MMTC mengambil multimedia, dan lanjut memilih UBAYA (Universitas suraBAYA) dengan multimedia yang gue anggap sangat sesuai dengan minat gue, namun pilihan-pilihan itu ternyata kurang didukung sama keluarga.

Tapi semua pilihan ada pada gue, karena takut kejadian sebelumnya yang terjadi pada abang gue yang udah di kuliahkan mahal-mahal dianya nggak mau malah berakhir sia-sia. Dan gue memilih UBAYA, gue mencari-cari biaya kehidupan, tempat tinggal dan lain-lain.

tapi semuanya berubah...

Abang gue yang paling tua ditempat yang berbeda mendadak pulang kampung mengunjungi orang tua, entah apa alasannya. Gue tau dia sibuk dengan kerjaan tapi kenapa bisa pulang kampung tanpa alasan yang nggak jelas. 
  
Pulangnya dari kampung dia mampir ketempat gue di Batam, yah disini gue tau alasannya :)

Dia datang untuk memberikan gue pilihan, pilihan yang rumit. Bukan memilih untuk pacaran sama sonya panda atau nikita mirzani, bukan! Tapi sebuah pilihan yang menyudutkan gue agar bisa bertahan dibatam dengan sesuatu alasan dan banyak hal.

--

Tentu saja gue menolak pilihan itu. 

Tapi satu hal yang membuat gue luluh dan malah mengurungkan niat buat keluar dari batam, gue lupa akan satu hal 'sekarang gue berada diluar tempat asal gue, gue bukan orang yang berasal dari batam dan nyatanya sekarang gue udah berada diluar'

Satu hal lagi yang abang gue katakan. Sampai sekarang itu adalah motivasi terbesar buat gue membuktikan pada diri sendiri :

Gue bisa sukses tanpa harus pergi jauh untuk mendapatkan pendidikan, kesuksesan ada pada diri sendiri bukan dari betapa jauhnya gue mencari pendidikan.
Hidup gue udah sulit nggak perlu dipersulit.

"Kamu tau kenapa abang mempertahankan kamu buat bertahan dibatam? Bukan abang nggak mau kamu keluar, abang mau kamu berpikir lebih baik dalam menentukan pilihan, abang pulang kampung buat ngeliat kondisi ayah sama mama disana mereka nggak seperti yang kamu bayangkan, ayah sama mama udah tua, mereka sampai sekarang masih kerja cuma buat satu tujuan, menyekolahkan kamu. 

Jualan bensin eceran yang dijalani ayah udah jauh dari pembeli, tempat yang kurang strategis yang bikin susah dijangkau sama orang-orang, akibatnya pendapatan menurun. Ditambah mama yang jualan dikantin sekarang, kamu tau? anak-anak murid disana lebih memilih jajan diluar daripada dikantin dan itu alasan pendapatan selalu berkurang.

sekarang emang dalam kondisi sulit, tapi kamu harus jadi orang yang bisa membalikkan keadan sekarang menjadi jauh lebih baik"

Gue terheran-heran mendengar itu.

"kamu nggak percaya? ayah sama mama emang selalu bilang ke kamu sekolah aja yang bener, cari universitas yang terbaik buat kamu, tapi mereka nggak mau bilang yang sebenarnya supaya kamu tetap semangat"

Disini gue sadar lebih baik tau yang sebenarnya daripada nanti gue putus ditengah jalan.

"pilihan ada dikamu, mau tetap disini atau keluar, kalau kamu keluar biaya jadi bertambah, ongkos kamu pergi kesana, dan disana kita nggak punya saudara. Ayah sama mama tentunya khawatir. Sengaja abang bilang yang sebenarnya ke kamu karena abang nggak mau kamu berhenti ditengah jalan nantinya"

Gue berpikir, "kalau ada usaha dan niat pasti akan ada jalan" meskipun gue harus sekolah diluar negeri. Tapi satu hal jalan itu masih 'belum pasti' gue nggak tau jalan seperti apa yang bakal memudahkan gue nantinya, gue nggak mau mengambil resiko. 

Sedangkan dibatam gue punya prospek kedepan yang lebih bagus, disini gue udah ada yang kenal pihak-pihak perusahaan dibidang desain gue bisa mengambil kerjaan disitu, beberapa instansi udah nawarin gue buat kerja ditempatnya. Disisi lain ternyata Batam sendiri adalah kota industri terbesar, gue bahkan sampai lupa banyak pekerja dari luar pulau malah datang kebatam buat kerja, disini gajinya gede. 

--

Setelah berpikir lama, jam menunjukkan pukul 12 malam. Gue menjawab segala nasehat yang udah disampaikan.

"Bang, kalau rian bertahan disini ada satu hal kendalanya rian sulit ditransportasi, rian nggak bisa naik kendaraan umum, kalau diluar rian bisa ngekos dideket universitas jadi nggak perlu transportasi lagi" jawab gue.

"kalau masalah kendaraan abang bisa bayar uang muka untuk motor, kita beli yang bekas aja motor matic." usul abang gue.

Dia bahkan nggak tau kalau gue masih belum berani bawa motor dijalan besar, ironis sekali.

Tapi akhir-akhir ini gue udah berhasil bawa motor matic loh di jalanan besar yang banyak kendaraannya, lumayan jauh juga sih. Tapi itu diiringi temen-temen gue dari samping dan belakang karena takut tabrakan entah gue yang ditabrak, atau gue yang nabrak.

--

Pilihan yang emang jauh lebih sulit dari sebelumnya, tapi yang pasti apa yang dikatakan abang gue bener. 

Nggak semua pilihan harus sesuai dengan keinginan kita sendiri, ada kalanya pilihan orang yang sangat peduli sama kita justru lebih baik. 
Jalan itu ternyata datang gue diberikan sebuah petunjuk. Sebuah universitas dibatam, teknik dengan jurusan multimedia dan jaringan. Keuntungan ganda bagi gue :
1) jurusan multimedia yang emang gue pengen
2) Gue masih bisa ngelanjutin jurusan gue sebelumnya di SMK yaitu jaringan.

Ada semacam proses masuk ke universitas tersebut melalui prestasi dan beasiswa kuliah dengan gratis sampai selesai dengan syarat dan ketentuan. Gue yakin ini pilihan terbaik.

beasiswa itu BIDIK MISI, dengan persyaratan :
- gue harus punya prestasi nonakademik
- merupakan siswa tidak mampu
- gaji orang tua tidak boleh lewat dari tiga juta rupiah
- gaji gabungan orang tua dibagi jumlah tanggungan gak boleh lewat dari enam ratus ribu rupiah

Disinilah gue mendapat kenyataan sangat pahit.

Gue nelpon orang tua dikampung untuk mengatakan bahwa gue akan mengikuti jalur beasiswa bidik misi ini, ternyata prestasi juara 2 desain grafis tingkat kota yang gue anggap nggak ada gunanya sama sekali sekarang malah jadi penentu masa depan gue.

"yah, rian mau ikut jalur beasiswa bidik misi dengan syarat....." jelas gue.
"oh, baguslah. Apa yang harus ayah persiapkan" jawab ayah gue.
"surat keterangan yang menyatakan tidak mampu secara ekonomi dari kelurahan" jawab gue lagi.
"nanti ayah minta ya, terus apalagi?"
"gaji ayah berapa? syaratnya gaji orang tua tidak boleh lewat dari tiga juta rupiah" Tanya gue (ini pertama kalinya gue nanya gaji ke orang tua)

sejenak diam....

ternyata pulsa gue habis....

beberapa saat kemudian, ayah gue nelpon.

"kenapa nak? kok mati?" tanya ayah gue.
"ooh nggak tau nih sinyalnya" gue ngeles.
"gaji ayah satu juta nak, kalau mama lima ratus ribu, jadi perbulannya satu juta lima ratus ribu"

gue diam..

Gue teringat apa yang udah gue lakukan selama ini, nelpon orang tua minta dikirimin duit beli ini, beli itu, dikit-dikit duit, jadi uang sekolah gue selama ini, biaya hidup gue selama ini.

"oh oke yah" gue langsung mematikan telpon, gue nggak sanggup melanjutkan pembicaraan.

Disitulah muncul tekad bahwa gue bisa kuliah tanpa biaya sepersenpun dari mereka :), sampai saat ini gue masih berjuang mewujudkan itu, gue mengurusi segala hal untuk masuk disana semoga niat, usaha, dan segala yang udah gue perjuangkan selama ini bisa jadi awal yang baik untuk kehidupan yang baik juga dimasa depan, baik bagi diri gue maupun orang lain.

Ngotot banget ih! pilihannya itu doang.






24 Cibiran

sukses masuk politeknik nya bro.. ngomong2 gue juga anak politeknik dan kebetulan masuk lewat pmdk juga. :)
semangART!!

Balas

Semangat!!! hargai perjuangan orang tuamu dengan kerja kerasmu buat banggain mereka. gak ada hal lain yang ingin diliat orang tua dari anaknya kecuali anaknya sukses!

Balas

Yuhu, semangat, yan! di IPB juga banyak yang dapet beasiswa BIDIK MISI, dan semuanya keren-keren. Harus banyak usaha dan berdoa :))

Balas

Tekad lo harus terus dipertahanin tuh. Biar bisa jadi penyemangat dan membuat orang tua bangga :)
Btw, Nedya Ulfah sama NabilahJKT48 cantikan mana? *piece*

Balas

makasih do'anya ya bro, semoga masuk amin. wah sama-sama anak poltek icaa kaleee kita duet anak poltek hehehe #:-S

Balas

semangART too brother !! yaph ! bener makasih banget yaa bro :)

Balas

hehehe semangART bro, jauuh mbah kresno ! :D

Balas

iya makasih kak !! :D

Balas

pasti bro, ng.... Nedya ulfah dong !! (( karena dia bakalan baca sampai ke komentar ))

Balas

pertama saya baca kirain ngga seserius ini, dan saya terharu ini *hiks :(
sukses pak semut..

Balas

selamat menempuh pendidikan baru #eak, dan semoga sukses kedepannya!!! B-)

Balas

sukses polteknya bro, selamat menempuh profesi baru haha

Balas

awalnya kocak.. akhirnya.... merinding sob (emang ada setannya?)

keren lah.. lo udah mulai bs hidup mandiri. satu hal yg sedang gue rintis.. bener, meski orgtua ga pernah komplain apapun, tp sejatinya kita ga enak kalo 'dipangku' terus2an..

sukses sob!!

mampir balik dong.. ahahahayy

Balas

wah ternyata baru mau masuk kuliah ya, sukses deh semoga lolos! jangan lupa terus berdo'a dan jangan mengecewakan orang tua. saya salut! semangat! dan salam kenal :)

Balas

hahaha begitulah, jangan terlalu diseriusin ini bukan acara the metalist :D

Balas

hahahaha ini bukan dunia lain sob jangan merinding, hehehe. yaph bener sob makasih do;a dean semuanya ya sob :D, sukses juga buat lo. hehehe yoi pasti mampir kok :D

Balas

Iya baru masuk nih kak, makasih kak iya semoga sukses :), iya pasti berdoa teruus dan membanggakan orang tua. semangART ! salam kenal ya kak

Balas

hehehe oke bro, semangART !

Balas

hahaha #eaaaaak, oke thanks sob. lo juga yaa B)

Balas


kita juga pernah ngalamin masa2 kayak gini kok, :D
selamat berjuang ya, semoga sukses bro!!

Balas

baca di awal-awal pengen ketawa, tapi pertengahan sampai ending jadi terharu T_T, met berjuang

Balas

selamat berjuang kak ^-^ semoga berhasil ya

Balas

yahh riyann, akukan jadih cedih bacanya :(
. tapi salut, sampe sekrng masih tag berani pakek motor, hahaha :P

Balas

Ini kolom komentar, bukan formulir pendaftaran jadi pacar aku ya!

Copyright 2014 Semutboy

Concept by Apriansyah. Designed by Jang!