TEMAN CURHAT DAN LEKONG KAMPRET

Gue dari dulu udah melakukan sebuah bisnis terlarang, bukan bisnis jual beli barang haram, atau jual beli bayi tapi bisnis tertutup dan sangat rahasia, saking rahasianya gue sendiri nggak tau apa bisnis gue ini. 

Bisnis ini udah gue jalani kurang lebih lima tahun sejak kelas satu SMP. Bisnis yang gue jalani itu bergerak dibidang jasa curhat-mencurhat.

Jadi gue hanya sekedar pemberi solusi atas masalah client gue yang dominan cewek yaitu..... nenek-nenek, client gue biasa manggil gue dokter cinta. Nggak heran kenapa gue selalu main sama cewek ketimbang temen cowok. Bukan berarti gue lekong atau cowok KW tapi gue mencoba mempelajari perasaan wanita *benerin maskara*. Sebenarnya alasan utama kenapa gue selalu main sama cewek itu adalah biar gue bisa terlihat ganteng. 

Sebenarnya buat terlihat ganteng itu Cuma ada dua poin utama: 
1. Cari temen cowok yang lebih jelek dari kita.
2. Sering-sering ngumpul sama temen cewek

Untuk poin pertama itu udah jelas banget, itulah kenapa temen cowok gue nggak ada yang lebih cakep dari gue. Tiap kali jalan ke mall mata cewek-cewek tertuju sama gue dan itu adalah sebuah keuntungan tersendiri berteman dengan orang jelek, dan gue sangat berterima kasih sama temen-temen gue khususnya cowok. Dan setelah mereka membaca tulisan ini sayangnya gue udah terlanjur menjadi ganteng. (sorry kawan)

Poin kedua lebih banyak untungnya, kalau ngumpul sama temen cewek orang-orang emang lebih berfikiran kalau gue adalah cowok lekong yang ngumpul sama cewek-cewek, yang hobinya gosipin orang-orang. Kalau ada yang berfikiran gitu ke gue, mereka benar. Ya gue emang sedikit lekong yang hobi tukeran binder, dan mengoleksi beberapa g-string. Mungkin itulah kenapa jiwa gue sedikit keibuan dan lebih paham perasaan wanita dibanding temen cowok gue yang lain. #eaak

Back the topic, poin diatas yang menyebabkan kenapa gue selalu dijadiin temen curhat karena gue lebih bisa memahami perasaan mereka ketimbang perasaan gue sendiri. Udah banyak yang jadiin gue teman curhat mereka, semua solusi dan nasehat yang udah gue kasih dijalanin sama mereka, Alhamdulillah semuanya malah bikin masalah jadi bertambah besar. 

Salah satu client gue cewek pernah curhat : 
“dok, saya mau curhat” pinta salah satu client gue.
Yang sebenarnya adalah temen gue sendiri. 
“curhat apa?” Tanya gue. 
“begini yan, gue suka sama cowok terus cowok itu suka sama cowok lain, gue harus gimana?” jelasnya.

Ini emang cinta segitiga yang rumit, dimana dia menyukai seorang cowok homo. Gue harus memberikan solusi yang tepat dan terpercaya buat dia, gue terus berpikir memecahkan masalah ini, tapi sayang masalah ini bukan kaca jadi susah buat gue pecahin.

“ng… jadi … gini…” gue terbata-bata.
“jadi gue harus gimana?” kata client gue.
“emang, siapa cowok yang disukai cowok yang lo sukai itu?” Tanya gue untuk memperjelas masalah yang dia hadapi,.

Tapi omongan yang keluar malah kayak kumur-kumur. Setelah mengajukan pertanyaan tersebut, dia menjawab dengan percaya diri dan sedikit emosional.

“elo!” katanya tegas.

Kampret! Gue ditaksir cowok, sebagai cowok sejati idaman wanita gue merasa ternodai, mama cuci aku mama, aku kotor!!. Setelah dengar jawaban itu gue langsung pergi tanpa berkata-kata dan bergegas mensucikan diri dan membersihkan dengan debu sebanyak tujuh kali. (lebay)

Di taksir sama cowok udah makanan sehari-hari gue, dari smp gue udah mengalami hal itu, gara-gara curhatan temen gue itu, gue jadi ingat  kejadian demi kejadian ditaksir oleh seorang cowok.

Waktu itu pas ada acara band, di kampung gue kalau ada acara band itu heboh banget kayak ngeliat ada meteor jatuh dari langit padahal itu upil raksasa yang salah sentil. Jadi disana banyak macam model jenis manusia, salah satunya lekong (banci). 

Dan pas itu gue cuma iseng buat punya kenalan seorang lekong, tapi apa? Dia menganggap gue serius. Ini jawaban kenapa jadi ganteng kayak gue adalah beban selalu ditaksir, tapi bedanya kegantengan gue malah dikagumi oleh seorang cowok.

“gue boleh minta nomor hape lo nggak?” Tanya gue.
“mm… buat apa” si lekong itu menjawab dengan nada kemayu sok manis dan sambil ngedipin mata kayak kelilipan beleknya sendiri.
“ya minta aja, siapa tau kalau gue ada butuh bisa minta tolong lo” jawab gue singkat.

Ternyata jawaban gue itu adalah malapetaka besar, gue menjawab pertanyaan fatal banget. Sejak kejadian tukaran nomor hape, gue selalu di terror sama si lekong ini, dismsin, ditelponin, sampai pernah dia datang kerumah gue, sayangnya waktu itu gue lagi diwarnet. Warnet emang menyelamatkan sebagian hidup gue yang kemungkinan akan lenyap karena lekong kampret.

Kejadian itu gue ketahui ketika pulang dari warnet, dari kakak gue.

“yan, tadi ada bencong nyariin kamu? Ciee sekarang mainannya bencong ya?” sindir kakak gue.
“karpeet! Eh kampret! Mana ada ! dia Cuma temen! Emang dia nanya apa aja kak?” Tanya gue penasaran.
“dia Cuma nanya kamu dimana, kakak bilang aja nggak tau.” Jawab kakak gue membela.

Sial, keluarga gue udah ada yang tau masalah ini. Ini situasi darurat, sangat darurat! Lebih darurat dari kebelet e’ek disaat toilet sedang dipake. Selang beberapa hari saat kejadian itu, hidup gue nggak tenang, tidur nggak nyenyak, mau makan nggak lapar, eh ternyata gue kebanyakan minum, dan ternyata gue tidur nggak nyenyak karena banyak nyamuk. *sigh

Cepat atau lambat masalah ini bakalan merambat dikalangan masyarakat sekitar, gue akan dikucilkan dari pedesaan, gue akan dianggap sampah masyarakat dan kemudian mereka akan sepakat membakar gue hidup-hidup dan menguburkan abu gue di tempat sampah, horror sekali.

Tiba-tiba saat sedang asyik main PS dirumah temen gue, gue dapat sms dari seseorang yang tidak dikenal. Isi sms itu misterius :

,. HaY, kmoEh ri4n khAnd?…
,. Ini AkU y9 kemAri3nD dt9 umZ Kmoe? ,,,
,. Kit4 jlAnd Ke p4NtaY yUkz! .

Sms itu masih terngiang, dan bahasa kalkulator itu juga membuat pusing kepala gue, Alhamdulillah gue yang terbilang alumni kaum alay mampu memerjemahkannya, kurang lebih terjemahannya adalah :

Hai, Kamu rian kan?
Ini aku yang kemarin datang ke rumah kamu?
Kita jalan ke pantai yuk!

Selidik punya selidik dia adalah lekong kampret yang nyariin gue itu, kali ini lebih ekstrim. Dia ngajak gue jalan-jalan kepantai, gue nggak tau apa yang akan dia lakukan ke diri gue, apakah gue akan menjadi sapi panggang kecap, atau gue akan jadi budak yang diperjual belikan. 

Akhirnya gue membalas sms dia dengan sedikit kejam:

wEh, Gx maU ! WeH si3H n0RmAL !!
KmoE AdjAh nDri ke PantAy!
terjemahan : gue nggak mau! gue masih normal ! kamu aja sendiri ke pantai!

Semoga dia bisa ngejauhi gue dengan sms balasan itu. Tapi ternyata beberapa saat kemudian dia membalas.

Ap4 cieh KMoEh 4LayZ!
terjemahan: apa sih kamu alay!

Beruang bunting, kadal asma, cicak insomnia, kenapa gue yang dibilang alay kampret! Dan akhirnya gue bales :

JANGAN GANGGU GUE LAGI KAMPRET! JANGAN PERNAH HUBUNGI NOMOR INI! LO CARI PELANGGAN YANG LAIN AJA!

Semenjak sms itu terkirim ke dia, gue nggak denger kabar dia lagi, gue jahat menyakiti perasaan orang lain, mungkin dia tersinggung, mungkin juga dia udah punya cowok lain yang lebih bisa nerima dia daripada gue. 

Dengan berbekal pengalaman kampret itu harusnya gue bisa belajar dari kesalahan, tapi nyatanya di SMK kejadian itu malah terulang lagi tapi dengan konsep yang berbeda. 

Cerita kali ini gue kenalan biasa sama dia disekolah, yah namanya juga sama-sama satu sekolah. Tapi sejak kenalan sama dia, dia jadi sering nemuin gue, paling tidak satu hari sering say to halo ke gue, atau senyum-senyum kecil ke arah gue. Semakin lama gue malah terbawa suasana semakin dekat dengan dia, sebut saja namanya berbie, karena dia sering ngomong : pusing pala berbie bang.

Ya silekong yang satu ini lebih ektrim dari sebelumnya, dia lebih berani dan cerdik, waktu itu gue lagi duduk sendirian di depan perpustakaan, ya gue emang lagi sedih waktu itu, dan siapa yang datang nemenin gue? Yap si berbie sang lekong cerdik. 

Dia memang pintar memanfaatkan suasana hati gue, dengan keberadaan dia gue jadi bisa sedikit tersenyum atas kesedihan gue waktu itu, dan tiba-tiba dia memulai misinya :

“yan, gue boleh minta nomor lo nggak?” pintanya dengan imut.
“boleh kok cyin” kata gue.

Ini kok malah gue yang jadi lekong. 

Singkat cerita setelah tukaran nomor hape untuk kedua kalinya dengan seorang lekong, gue lagi-lagi telah mengancam hidup gue sendiri, dan lagi-lagi gue diterror, kali ini melalui telepon. Hampir tiap hari gue mendapatkan telepon dari nomor nggak jelas, tiap kali gue angkat hanya suara mendesah. 

“Ini apa!!” teriak gue tiap kali dengar bunyi mendesah dari suara telpon.

Dan setelah beberapa hari telepon dari nomor gak kenal gue reject. Ternyata salah satu dari sekian banyak nomor yang nelpon gue adalah calon gebetan gue, sial.

Gue sempat pengen ganti nomor telepon, tapi sayangnya nomor gue udah banyak disimpan saudara dan mantan pastinya, kalau kangen jadi susah buat hubungin mantan. Hehe. Akhirnya nomor yang sering muncul nelpon gue itu lagi-lagi mencoba nelpon, dan karena merasa terganggu akhirnya gue angkat.

“halo! Ini siapa sih? Kok nelpon-nelpon terus?” Tanya gue.
“aku suka samamu” jawaban dari telpon tadi.

Gue terdiam sejenak mendengar kata-kata tadi yang masih terngiang dalam pikiran gue, aku….suka… samamu…. Aku….su….ka….sa…ma…mu… dan gue juga sadar itu suara cowok dan suara lekong tempo hari tukeran nomor sama gue, gue ngamuk disalah satu forum di sebuah website yang ternyata ada dia didalamnya, dia merasa tersinggung, masalah semakin besar.

Sedang asyiknya ngumpul bareng teman seperti biasanya, dia datang menghampiri gue. Gue kaget abis, dan jantung berdebar-debar kayak nungguin hasil pemilu. Entah apa hubungannya lekong sama hasil pemilu. 

“yan sini, lo kenapa marah-marah gak jelas ke gue” kata si lekong kampret.
“gue nggak marah kalau lo nggak ganggu kehidupan gue” jawab gue singkat.

Temen-temen seantera sekolah ngeliatin kejadian gue dilabrak sama lekong, kami seakan-akan sedang menyelesaikan masalah hubungan kami berdua yang diambanga ntara mau dilanjutin atau putus. 

Gue Cuma pergi , dan berpesan singkat :

“jangan ganggu gue lagi!” kata gue.

Dia juga pergi dan hubungan kami udah nggak sedekat dulu lagi, terakhir kabar yang gue denger dia masih melakukan terror-nya melalu chat mesra ke cowok-cowok macho di SMK. 

Berbekal pengalaman dengan dua lekong udah membuat gue kapok untuk sembarangan dan dengan mudahnya memberi nomor telepon gue ke orang lain. Tapi ternyata kisah gue dengan lekong belum berakhir, kalau dua pengalaman gue merupakan kontak batin, tapi kali ini kontak fisik yang terjadi sekitar tiga puluh menit.

Malam itu gue curhat-curhat bareng dua orang temen gue di dekat jembatan penghubung ruas jalan, asyik ngobrol-ngobrol, ketawa ketiwi, tiba-tiba datang dua cowok yang kelihatan sangar menghampiri kami. Gue takut dipalakin. Tapi kalau emang beneran dipalakin gue santai-santai aja karena gue emang kere dan tidak bermodal, apa yang bisa dirampok dari cowok kayak gue. Dijual aja mungkin gak laku. Dikasih gratis juga gak ada yang mau.

Dan ternyata dua orang yang gue kira sangar adalah sepasang lekong yang minta korek buat nyalain rokok, gue ngeliat satu lekong sambil makan jeruk, dan satunya lagi nyanyi lagu butiran debu yang lebih terdengar kayak tikus kejepit roda angkot. 

“nyalain rokok eke dong” pinta salah satu lekong.

Temen gue dengan riangnya bantuin si lekong nyalain rokoknya. Dan lekong satu lagi duduk disamping gue sambil makan jeruk.

“mau jeruk?” tawarnya ke gue.
“ng..nggak!”jawab gue tegas.

“galak banget sih? Kalau gak mau jeruk yang ini, kalau jeruk yang ini mau?” tawarnya ke gue untuk kedua kalinya sambil nunjuk-nunjuk ke daerah dadanya yang seperti disumpelin kertas dan bungkusan chiki. Gue Cuma menjauh perlahan dari si lekong.

“kok ngejauh? Jangan takut, gue nggak ngapa-ngapain kok. KENTANG deeeh !” kata si lekong.
“apa’an KENTANG ?” tanya gue.

Dan kemudian lekong-lekong itu itu serentak menjawab.

“KENaaa TANGguuung” lekong serempak menjawab.

Dan kami juga serempak menjawab.

“SERAH LU SEMPAK BASAH !”

Kejadian itu semoga nggak akan terulang lagi, gue udah kapok. 

10 Cibiran

hahaha ini.. ini... nyataaaaa? ya ampyuuun ada ya kejadian beginian duh *guling-guling*

Balas

udah biasa ditaksir cowok? :O
woo, keren!

btw gue mau curhat juga dong
Kalo sebenernya gue ituu ... *kemudian hening*

Balas

Muahaha, parah anjir! :D

Balas

Kampreeet hahaha mungkin nasib lo sama kayak undian yang tulisannya "Maaf Anda belum beruntung, silahkan coba lagi." :))

Balas

Kasihan, lo Mut. Tapi yaudah-lah, nasib. :p

Balas

ahahha yoi asma, ini nyata :D

Balas

hahah rencananya mau nambah :p.

iya gue tau, tapi gue udah punya pacar :D

Balas

hahaha thanks udah mampir bro

Balas

hahhaa lo kira minuman gelas yang digosok-gosok

Balas

Ini kolom komentar, bukan formulir pendaftaran jadi pacar aku ya!

Copyright 2014 Semutboy

Concept by Apriansyah. Designed by Jang!