TRAGEDI SAKIT MASSAL
Waktu itu gue bersama tujuh orang temen cowok gue masuk kedalam musola sekolah untuk belajar agama, dan temen cewek gue nggak tau pada kemana, gue curiga mereka semua sepakat untuk cabut pelajaran agama dengan alasan lagi hamil.
Dan gue juga curiga kalau kejadian semalem yang gue lakuin penyebab mereka nggak masuk pelajaran agama, padahal gue cuma nyentuh pita rambutnya. nggak lebih.
Pas masuk
musola semua temen-temen gue langsung sibuk sama urusan mereka masing-masing, misalnya si wahyu yang
langsung tergeletak lemas dilantai, Udin yang sibuk bengong, imam yang sibuk
dengan handphonenya maklum imam lagi kasmaran sama pacarnya orang Thailand
Sedangkan gio
sibuk kepoin si imam, dede gue lihat sedang asik melihat pesona indah tubuh
wahyu yang sedang tergeletak tidak berdaya
Tapi ridwan tetap sibuk dengan bulu
hidungnya yang menjembul keluar, ridwan emang punya bulu hidung yang lebih
panjang dari kami bertujuh, menurut kabar upilnya mengandung bahan pupuk yang
sangat bagus. Dan gue sibuk bernafas sambil ngedipin mata.
“eh
yu, lo kok kemarin nggak sekolah?” gue membuka pembicaraan.
“ada
sesuatu” jawab wahyu.
“apa’an
sesuatu?” Tanya gue yang semakin penasaran.
"Sesuatuu... yang ada dibenakku...sesuatuuu" wahyu nyanyi lebih mirip kek suara tikus kejepit tali bra.
(sejak kapan tikus bake bra? oke abaikan)
Gue
curiga jangan-jangan wahyu nggak masuk sekolah kemarin karena wahyu sedang hamil. Tapi siapa bapak yang ada dikandungan wahyu,
apakah ridwan? Atau dede? Entahlah, Cuma wahyu dan tuhanlah yang tahu.
“jadi
gini…” wahyu membuka penjelasan mengenai kenapa dia nggak masuk sekolah
kemarin.
Semua
mata tertuju kepada wahyu, seakan-akan wahyu ingin menjelaskan siapa dalang
dari kehamilan dia. Ironis memang. Sebelum
wahyu melanjutkan penjelasannya gue menebak kalau wahyu akan mengatakan hal
seperti ini:
“gue
kemarin nggak masuk sekolah emang beneran hamil, udah dicek dan hasilnya
positif. semua terjadi begitu saja tanpa gue sadari. Kami berdua khilaf,
terbawa oleh suasana. Dan bapak dari anak yang didalam perut gue adalah Robert,
hamster tetangga sebelah”
Apa!
Seekor hamster menghamili wahyu! Pikiran gue semakin ngaco.
“jadi
gini, gue nggak sekolah kemarin itu karena gue sakit gatal-gatal. Dan
gatal-gatal ini ada di daerah bokong” wahyu menjelaskan dan sambil nunjukin sumber
gatal-gatalnya didaerah bokong.
Gue
dan ketujuh temen gue langsung mengerumuni bokong wahyu buat ngeliat apakah ada
beberapa bongkah emas disana. Yang gue liat malah bentol-bentol. Bodohnya kenapa gue mau ngeliat bokong orang lain yang sejenis kelamin pula.
“nah
ini bentol-bentol gatal banget” wahyu kelihatan menderita atas gatal-gatal ini, kasian dia.
Tiba-tiba
gue tersadar, ternyata apa yang dirasakan wahyu juga gue rasain, gue juga
gatal-gatal didaerah bokong, dan ada bentol juga tapi nggak sebanyak wahyu.
“ah
lo yang bener yu? Sumpah gue juga kayak gitu ada bentol, gatal banget,
posisinya sama didaerah bokong juga, Lebih parahnya ada yang lebih gatal dan
posisi sumber gatal-gatal itu tepat dibawah titit gue” jawab gue, tapi nggak
sambil menunjuk daerah yang gatal tersebut.
“anjir,
gue juga sama. Sumpah!,” ridwan yang nggak mau kalah tapi beneran sakit gatal
didaerah bokong.
“Lo
masih inget kan yan, waktu gue duduk dikelas didepan lo gelisah banget? itu karena gue lagi
gesekin bokong gue ke sudut kursi yang agak tajam, karena gatal banget” ujar
ridwan buat mengingat-ingat kejadian itu.
Setelah
berfikir, gue inget waktu itu, dan baru tau ternyata itu adalah akal licik
ridwan buat mengatasi kegatalan bokongnya.
“ah
kalian serius! Nah gue juga tapi nggak banyak sih, ini kenapa kita semua kayak
gini” imam yang dari tadi menyimak akhirnya berani mengungkapkan aib kegatalan
bokongnya.
Tiba-tiba
dede yang dari tadi melototin wahyu ngomong “ng… maaf nih kalian semua
bener-bener gatal didaerah bokong ya? Kalau bener berarti kita sama, gue juga
dan yang parahnya bentol gue bersebelahan dengan lobang an*s, dan itu selain
gatal malah perih”
kami ketawa ngakak didalam musholla karena penyakit massal bokong yang gatal ini.
Dan
ternyata ada yang lebih parah dari gue, pray for bokong.
“ini
penyebabnya apa!!!” gue yang keheranan bingung mencari jawaban ini.
“kata
dokter, ini terjadi kalau kita olahraga terus kancut lo lembab tapi dipake
terus dan dibawa tidur jadinya bentol-bentol gatel gitu” wahyu menjelaskan rincian penyakit ini secara
detail karena dia yang duluan berobat.
Gue
mulai berfikir jangan-jangan ini akal-akalan wahyu agar dia nggak ketahuan
telah menyebarkan virus bokong gatal-gatal yang telah merajalela ke
teman-temannya. Tapi gue nggak pake kancut, gue pake g-string. Kadang tukeran
pake g-string sama keponakan gue yang cewek. Jangan-jangan dia juga ikut ketularan. Ini gawat.
“jadi
lo pake obat apa?” Tanya gue yang semakin makin dan sangat makin penasaran.
“gue
dikasi obat pil, dan salep buat diolesin ke bentol-bentol itu” lagi-lagi wahyu
menjelaskan tentang penyakit ini.
Sepertinya
wahyu beneran paham dan tau banget masalah penyakit ini, apa jangan-jangan
emang beneran dia yang menyebarkan penyakit ini. Entahlah, hanya wahyu, tuhan
dan hamster tetangganya-lah yang tahu.
“kalau
gitu bagi dong yu salepnya” pinta dede yang ternyata udah menggaruk bokongnya
secara diam-diam, professional sekali.
“gini
aja yu, gimana pas lo mau olesin salepya ke bentol-bentol itu pasti ada
sisa-sisa salep yang menempel ditangan dan jari-jemari lo, terus olesin deh ke bentol-bentol
kami juga” usul gue ke wahyu sebagai master of
bokong gatal-gatal.
“PALE
LU PITAK!” mereka semua teriak ketelinga gue.
Padahalkan
gue Cuma ngusulin ide briliant.
Hanya
udin dan gio lah yang tidak merasakan penyakit ini, gue lagi-lagi curiga
insting detektif gue malah menyalahkan mereka. Motif mereka buat menyebarkan
penyakit ini adalah biar mereka lebih leluasa merebut nilai pelajaran selagi
kami sibuk dengan bokong kami masing-masing, dan alibi mereka emang sempurna.
“oke
karena kita berlima resmi terkena penyakit ini, marilah kita menggaruk.
Menggaruk mulai!” ujar wahyu seperti layaknya seorang pembina upacara yang
ingin menyuruh peserta upacara mengheningkan cipta.
Dan
datanglah guru agama gue masuk kedalam musola, kami Cuma saling pandang dan
terdiam.
“oke,
ini cewek-cewek kok nggak ada?” Tanya guru agama gue.
Gue
pengen menjawab “mereka hamil pak!” tapi itu terlalu ekstrim, dan kalau ditanya
“siapa yang menghamili mereka?” gue akan balas menjawab “Robert pak! Hamster
tetangga wahyu!”
Tidak
lama kemudian datanglah sekelompok girlband dan itu ternyata temen cewek gue,
terjawab sudah dugaan gue kalau mereka tidak hamil, dan Robert hamster tetangga
wahyu bisa bernafas lega karena tuduhan yang ditujukan kepadanya hanya sebuah
kebohongan.
“yu,
lo liat siapa diantara cewek-cewek yang duduknya gelisah, itu pasti mereka juga
terkena virus yang lo sebarkan” bisik gue ke wahyu.
“woy
kampret! Bukan gue yang nyebarin! Itu salah kalian make kancut lembab” wahyu
sedikit berteriak.
“maaf
apa tadi wahyu? Kentut? Siapa yang kentut?” Tanya guru agama gue.
“ng…
nggak pak” jawab wahyu sambil nyengir terpaksa.
Hampir
satu jam berlalu, satu persatu diantara kami yang mengidap PBG2 (Penyakit
Bokong Gatal-Gatal) mulai gelisah, Penyakit ini bahkan hampir mengalahkan virus
H1N1. Ada diantara kami yang pura-pura membenarkan posisi duduk sambil menutupi
gerakan tangan yang menyubit sedikit bentol-bentol yang gatal itu, dan itu
ternyata trik gue.
Ada
yang menggunakan tas sebagai alat untuk menutupi tangannya yang sedang beraksi
menggaruk bokong. Bahkan ada yang paling ekstrim nungging sambil meminta temen
cewek garukin. Oke yang terakhir nggak bener.
Gue
bisik-bisik kepada mereka yang mengidap PBG2 “gimana kalau setelah pelajaran
ini kita saling garuk, gue garukin lo, lo garukin yang lain jadi kita semua
saling garuk”
“PALELU
PITAK!” lagi-lagi mereka teriak dikuping gue.
Padahalkan
gue Cuma ngusulin ide briliant.
“kalian
bilang apa? kepala Botak? Siapa botak?” Tanya guru agama gue.
“ng…nggak
kok pak” kami serentak menjawab dan dengan nyengir kampret.
Pelajaran
agama selama sembilan puluh menit akhirnya selesai, dan sepertinya bokong kami
emang butuh digaruk. Usulan gue itu udah ditolak mentah-mentah, padahal ini
juga demi kebaikan bersama.
Kami
berlari menuju kelas buat melakukan terapi bokong dengan menggunakan kursi kayu
yang ujungnya tajam, ya setidaknya sedikit bisa mengurangi rasa gatal bokong.
Ridwan
sang penemu terapi ini boleh berbangga diri karena menyelamatkan kami waktu itu,
dia patut dinobatkan sebagai The hero of bottom gatal teraphy condition with
chair.
Pelajaran
selanjutnya pendidikan kewarganegaraan, nah kalau tadi gurunya cowok, dan ini
gurunya cewek kami harus sangat berhati-hati dalam hal ini, kami harus sekuat
tenaga melakukan aksi-aksi terlarang menggaruk bokong itu agar tidak ketahuan, cewek matanya jeli.
Tapi
ada yang aneh dari beberapa temen cewek gue, mereka melakukan gerakan dan aksi
yang hampir sama dilakukan oleh kami para penderita PBG2. Ternyata ada yang
membocorkan cerita penyakit ini kepada kaum hawa dikelas gue, itu gue ketahui
dari salah seorang cewek yang nanya ke wahyu, ya gue emang suka nguping
pembicaraan orang lain terlebih wahyu duduk disamping gue.
“yu,
lo gatel-gatel ya?” Tanya salah satu temen cewek gue.
Wahyu
Cuma mengagguk dan nyengir kampret.
“loh
kok sama ya? Aku juga loh!” dia kembali nanya ke wahyu.
Wahyu
Cuma diam sambil mengangkat kedua bahu dari bahasa tubuhnya wahyu pura-pura
kelihatan nggak tau apa-apa. Gue Cuma nyengir-nyengir sendiri sambil curi-curi
waktu buat menggesekkan bokong ke sudut kursi yang tajam.
Waktu
istirahat tiba, kami mulai bercerita blak-blakkan atas tragedi ini, akhirnya
dapat menarik kesimpulan bahwa pengidap PBG2 ada delapan orang, cowok berlima
dan ditambah tiga cewek.
Saat
tau ternyata ada pengidap penyakit PBG2 cewek, mereka yang tadi menolak usulan
gue untuk saling garuk, malah mendukung banget. dasar cowok!
Selidik
punya selidik suatu kesimpulan didapatkan bahwa penyakit PBG2 ini menyebar
kepada temen satu kelas adalah waktu mandi pantai. Minggu lalu kami satu kelas
jalan-jalan kepantai dan ada hewan kecil gitu yang menyebabkan gatal-gatal.
Terjawab
sudah.
--
Hehehe, berhubung bentar lagi idul adha yang jomblo jangan keluar ntar dikorbanin mantan gebetan. mohon maaf lahir bathin ya buat pembaca blog gue dan semua temen-temen gue, "MAAF BANGET BUAT TEMEN GUE YANG NAMANYA GUE SEBUTIN DI POSTINGAN GUE" wkwkwkwk.
Hari ini gue pulang kampung ke PRAYUN KUNDUR, KABUPATEN KARIMUN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU. nah lo nggak tau kan. sama
semoga perjalanan gue lancar-lancar aja, dan selalu diberi kemudahan. thank's guy !!!
9 Cibiran
*kaget ngakak terus mules* hahaha sial, gatel bokong massal.
BalasEtdah nih...wkwkw
Balasbisa gitu yah wkwk. *nge-check bokong*
Balaskenapa gue yang jadinya gatel baca ni postingan hehe
Balassalam kenal dari adminnya http://ceritaulil.blogspot.com/
indahnya kebersamaan, saking indahnya gatel-gatel aja barengan. good!
Balaswuakaka :V
Balashati-hati brooh :v
Balashahahah yuk saling garuk
Balas*olesin salep*
BalasIni kolom komentar, bukan formulir pendaftaran jadi pacar aku ya!